Logo_Immanuel
Logo_Immanuel

Home  |  About Us   |  Products  |  Information  |  Store Location  |  Contact  

Logo_Immanuel

Home  |  About Us   |  Products  |  Information  |  Store Location  |  Contact  

ENCOUNTERING RELIGIOUS PLURALISM

Rp95.000

Dunia ini dipenuhi oleh agama. Ini bukanlah pengamatan baru. Namun, Harold Netland berpendapat, cara pikir kita mengenai keragaman agama itulah hal yang baru. Dalam buku ini, Harold Nerland menelusuri munculnya etos pluralistik yang kini menantang iman dan misi Kristen tradisional. Dengan mengidentifikasi teolog dan filsuf John Hick sebagai pembela paling berpengaruh bagi pluralisme agama, Netland berinteraksi secara ekstensif dengan pemikirannya. Analisis tajam Netland menghasilkan respons yang memadai bagi pertanyaan-pertanyaan filosofis yang muncul berkenaan dengan natur kebenaran religius, kriteria untuk menilai klaim-klaim kebenaran lain dan implikasi-implikasinya dalam melakukan apologetika Kristen. Dalam kesimpulannya, Netland memberi kita kerangka kerja untuk mengembangkan sebuah teologi inili yang komprehensif mengenai agama-agama.

Buku ini merupakan bacaan penting bagi para siswa, guru dan sarjana yang menginginkan sebuah analisis mendalam mengenai konteks agama kontemporer dan bimbingan untuk menanggapinya dengan setia demi kebenaran dan misi Kristen.

“Ini buku yang luar biasa. Saya pikir ini buku terbaik tentang masalah pluralisme agama. Penulis

bergulat secara jujur dengan kompleksitas pluralisme dan memperlakukan pandangan-pandangan

alternatif dengan adil. Pengalaman lintas budaya Harold Netland yang signifikan dan keahlian

interdisiplinernya menunjukkan kredibilitasnya yang tinggi dari seruannya akan sebuah prokla

masi Injil yang jelas bagi semua orang di zaman pluralistik kita.”

RICHARD J. MOUW-Presiden dan Profesor Filsafat Kristen, Fuller Theological Seminary

“Harold Netland telah menulis sebuah pengantar diskusi bagi masa depan teologi injili (tentu saja, Kristen ortodoks) dalam topik agama-agama. Buku ini ditulis dengan jelas, kaya dengan referensi, mudah dipahami dan disertai argumen-argumen yang kuat. la menelusuri konteks pluralisme agama normatif, mengkritiknya, kemudian memaparkan sebuah alternatif yang lebih dapat dipertahankan. Di sinilah kita berharap masa depan teologi agama-agama dimulai”

Stok 2